Teori Terbentuknya Jagat Raya dan Tata Surya Kita

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Halo kawan - kawan! Pernah enggak sih kalian berpikir sebenernya gimana sih jagat raya atau tata surya kita ini terbentuk? Nah, disini ada beberapa pemikiran dari berbagai ahli astronomi di dunia yang dituang kan dalam berbagai teori dibawah ini. Untuk yang sebenar - benarnya, sampai sekarang manusia pun juga belum mengetahui pastinya bagaimana dunia ini terbentuk. Karena seluruh dunia ini termasuk isinya adalah kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Teori yang ada ini merupakan pendapat ahli yang telah dilakukan penelitiannya, sebagai pedoman manusia dalam menjalani kehidupan.


3 TEORI TERBENTUKNYA JAGAT RAYA

1.       Teori Big Bang (Abbe Georges Lemaitre, 1920)
Alam semesta berasal dari gumpalan superatom yang berbentuk bola api kecil dengan ukuran sangat kecil. Bola itu tidak berbentuk dan lebih dipandang sebagai titik dengan volume nol. Gumpalan ini memiliki massa jenis tinggi dengan suhu sekitar 1 trilyun derajat celcius. Gumpalan superatom ini nantinya meledak dan memuntahkan seluruh isi dari alam semesta. Sekitar 10-34 detik sebelum Big Bang dimulai, ukuran bola api kecil tersebut bertambah hingga mencapai diameter 1,75 cm. Setelah itu, ukuran superatom itu terus bertambah dengan sangat cepat dan tepat pada waktu 0 detik (waktu mulainya ruang waktu), terjadilah ledakan maha dahsyat itu. Peristiwa ini terjadi sekitar 15 milyar tahun yang lalu.
Big Bang melepaskan sejumlah energi di alam semesta yang kelak membentuk seluruh materi alam semesta.  Atom hidrogen terbentuk bersamaan saat energi dari Bing Bang meluas keluar. Lebih dari jutaan tahun kemudian, atom hidrogen tersebut terus bertambah banyak berkumpul membentuk debu dan awan hidrogen (nebula). Awan hidrogen tersebut makin lama makin padat dengan temperatur jutaan derajat celcius. Awan hidrogen inilah yang menjadi bahan pembentuk bintang-bintang di alam semesta. Setelah terbentuk banyak bintang, selanjutnya bintang tersebut berkumpul membentuk kelompok yang kemudian disebut galaksi. Dari galaksi, lahirlah bermilyar-milyar tata surya, salah satunya tata surya yang kita tinggali sekarang ini.
 
Big Bang


2.       Teori Jagat Raya Mengembang (Edwin Hubble, 1929)
Menurut hipotesis Edwin Hubble jagad raya ini tidak diam melainkan bergerak menjauhi pusat alam semesta. Hubble juga membuat  suatu sistem klasifikasi untuk berbagai galaksi yang berhasil ia diamati, mengaturnya satu-persatu berdasarkan jarak, bentuk, dan tingkat pencahayaannya, dengan memerhatikan menurunnya emisi cahaya galaksi, dia melihat bahwa galaksi-galaksi terebut bergerak saling menjauh dengan perbandingan jarak yang konstan. Dengan ini, yang dimaksudnya ialah galaksi semakin mengembang mengikuti jarak yang konstan. Semakin jauh suatu galaksi, semakin besar pula kecepatannya. Teori ini memperkuat teori Big Bang yang menyatakan bawa alam semesta berasal dari satu titik ledakan yang maha dahsyat.
 
Jagat Raya Mengembang
3.       Teori Keadaan Tetap (Fred Hoyle; Sir Hermann Bondi; Thomas Gold, 1948)
Teori Keadaan Tetap (The steady state theory) adalah menurut teori ini, alam semesta tidak ada awalnya dan tidak akan berakhir. Alam semesta selalu terlihat tetap seperti sekarang. Materi secara terus-menerus datang berbentuk atom-atom hidrogen dalam angkasa yang membentuk galaksi lama yang bergerak menjauhi kita dalam ekspansinya. Teori ini dikemukakan oleh H. Bondi, T. Gold, dan F. Hoyle dari Universitas Cambridge pada tahun 1948.
Teori ini berdasarkan prinsip kosmologi sempurna yang menyatakan bahwa alam semesta di manapun dan selalu sama.teori ini ditunjang oleh kenyataan bahwa galaksi baru mempunyai jumlah yang sebanding dengan galaksi lama. Jadi, teori ini beranggapan bahwa alam semesta itu tak terhingga besaranya dan tak terhingga tuanya. 
Teori keadaan tetap ini berlawanan sekali dengan teori big bang. Dalam teori ini, ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi saling menjauh. Dalam teori tetap, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam ruang angkasa di antara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat mengatakan bahwa zat baru itu ialah hidrogen. Yaitu sumber yang menjadi asal usul bintang dan galaksi.
Keadaan Tetap

3       TEORI TERBENTUKNYA TATA SURYA KITA

1.       Teori Nebula (Emanuel Swedenborg, 1734 disempurnakan Immanuel Kant, 1775)
Teori nebula meyebutkan bahwa pada tahap awal, tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari gas, es, plasma, dan debu, dan unsur gas yang sebagian besar dari hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya  menyebabkan kabut ini berputar ke arah yang tidak menentu, sehingga membuatnya memanas dan menjadi pada yang menghasilkan bintang raksasa (Matahari).
Bintang raksasa terus menysut dan berputar semakin cepat, mengakibatkan cincin-cincin gas dan es terlempar ke sekitar Matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut menjadi memadat dan menjadi sebuah planet-planet.
Nebula

2.       Teori Pasang Surut (Buffon diperbaiki Sir James Jeans dan Harold Jeffreys, 1919)
Buffon menyatakan bahwa tata surya berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah komet.
Teori pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir James Jeans dan Harold Jeffreys. Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi Matahari. Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi Matahari.Gas-gas panas tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair dan secara berlahan mendingin serta membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit.
Planet dan benda angkasa yang ada di udara terbentuk karena mendekatnya bintang lain kepada matahari. Keadaan ini menyebabkan terjadinya gaya tarik pada kedua benda tersebut. Akibatnya, sejumlah besar materi dari bintang dan tertarik keluar karena gaya pasang surut.
 
Pasang Surut


3.       Teori Bintang Kembar (R.A. Lyttleton, 190)
Teori ini menyatakan bahwa pada mulanya terdapat sepasang matahari kembar yang saling mengelilingi. Kemudian melintaslah sebuah bintang dan menabrak salah satu matahari. Matahari yang tertabrak ini lalu hancur menjadi materi-materi kecil yang terus berputar mengelilingi matahari yang masih utuh. Materi-materi kecil tadi kemudian mendingin dan menjadi planet.
Bintang Kembar

Referensi:
- sityrulia.wordpress.com
- www.ilmusiana.com
- www.sridianti.com
- salambumi.blogspot.co.id
- geograph88.blogspot.com
- www.pengertianilmu.com
- www.learnyseasy.com
- abahadil.com
- arulastro.co.id

Comments

Popular posts from this blog

Protista: Sporozoa

Ekosistem Darat (Hutan Tropis, Hutan Musim, Sabana, Stepa, Taiga, Tundra)